Senin, 31 Januari 2011

mirror

Aku melihatnya..
Gadis itu..
Dengan pakaian sekenanya..
T-shirt,blue jeans,jaket lusuh,snackers putih,tas cangklong marry before christmas,no make up..
Sungguh menyenangkan melihatnya..
Begitu bebas melakukan apapun..
Tertawa lepas diantara teman-temannya..
Berbicara sesuai dengan apa yg ada di hatinya..
Tidak pernah kulihat gadis2 lain mendekatinya..mungkin hanya 2-3 orang.
Selebihnya dia bergaul dengan para pria..
Yang menurutnya makhluk sempurna yang tudak pernah mempermasalahkan bagaimana bentuk badannya,harum atau tidakkah rambutnya,berhasil atau tidakkah dietnya,rusak rambutnya jika bermotor-motor ria,luntur make up,atau takut bertambah hitam kulitnya..
sekilas..mungkin itulah yang tertangkap oleh orang lain..

Namun dibalik semua itu kutemukan dirinya yang lain..
Nafasnya lebih banyak ia habiskan untuk menghisap nikotin..
Rokok putih dan kopi lah yg selalu menemani hari-harinya..
Kulihat ia lebih senang bergaul dengan butir-butir pil Dextrometamin..
Melepaskan seluruh penatnya dengan bergelas_gelas alkohol..
Melewatkan detik2 malam di tempat clubbing layaknya anak metropolitan jaman sekarang..
Kurasakan kesendirian dalam matanya..
Senyum palsu yang menyiksanya setiap ia tertawa..
Keterpurukan dalam keceriannya..
Gelap di setiap langkahnya..

Sampai ia bertemu dengan senjanya..
Menegur ia dengan berbagai ujian..
Menamparnya dengan berbagai kesakitan..
Mendorongnya jatuh menguji kesabarannya..
Merendahkan harga dirinya dengan kesetiaan..
Merubuhkan prinsipnya dengan keangkuhan..
Meluluhlantakkan hatinya dengan pengkhianatan..
Ia sungguh telah diuji..
Dan ia sungguh terpukul lahir dan batinnya..

Kini aku melihatnya di depanku..
Dengan jilbab menutupi kepalanya dan dadanya..
Baju berlengan panjang dan rok panjang yang neutupi auratnya..
Dengan niat berhijab dan kaffah yang tulus..
Seringakali ia menangis tersedu2 disaat mengahadapNya..
Menangisi masa lalunya..
Merasa iba akan dirinya yang dulu..
Merasa sangat malu akan tingkah lakunya kemarin dulu..
Menjerit batinnya saat ia teringat akan kehidupannya yang lalu..
Dan mensyukuri atas kesempatan yang telah DIA berikan padanya untuk kehidupannya..
Menjalani hidup yang lebih baik..
Merangkai cerita dengan lebih banyak menyebut namaNya..

Kini aku berdiri di depan cermin..
Mulai merasakan pegal pada otot-otot betisku karna lamanya aku berdiri di depan cermin daritadi..
Kembali menengok gadis labil di hadapannya..
Dan sekarang penuh keyakinan aku bangkit untuk masa depanku..
Waktunya mengucapkan selamat tinggal pada gadis di depanku..
dan mantap langkahkan kaki ke depan..
Menyongsong masa depan dengan seenyuman..
Insya allah..

:D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar